Activity Based Costing dan Activity Based Management

/
0 Comments


1.    Pengertian
Activity Base Costing (ABC), suatu prosedur yang menghitung biaya objek seperti produk, jasa, dan pelanggan. ABC pertama-tama membebankan biaya sumber daya ke aktivitas yang dibentuk oleh organisasi. Kemudian biaya aktivitas dibebankan ke produk, pelanggan, dan jasa yang berguna untuk menciptakan permintaan atas aktivitas.

Objek Biaya dan Cost Driver (pemicu daya)
a.       Objek biaya merupakan sesuatu atau aktivitas di mana biaya diakumulasikan.
b.      Empat jenis objek biaya adalah :
·         Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan
·         Jasa
·         Departemen (teknik, dan sumber daya manusia)
·         Proyek, seperti penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa.
c.       Cost Driver merupakan faktor –faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya total untuk suatu objek biaya.

2.    Tujuan dan Peranan ABC
Tujuan ABC digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya.
Activity Based Management (ABM) menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengendalian manajemen.

Peranan Sistem ABC
·           Pembebanan biaya tidak langsung dan biaya pendukung.
·           Pembebanan biaya dan alokasi biaya: Biaya Langsung dan Tak Langsung.

Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam cost pool atau dari cost pool ke cost objects. Biaya langsung dapat ditelusuri secara langsung ke cost dan cost objectsecara mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi. Biaya tak langsung tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau cost pool ke cost pool atau objek biaya.

a.       Cost Driver, Cost Pool, dan Cost Objects
Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan tertentu. Kadang-kadang biaya dikumpulkan ke dalam kelompok tertentu, yang disebut cost pool.
Pengelompokan biaya bisa berdasarkan jenis biaya (biaya tenaga kerja langsung atau bahan dalam satu pool), berdasarkan sumber (departemen 1 atau departemen 2), atau berdasarkan pertanggungjawaban (manajer 1, manajer 2 dan seterusnya).
Cost object atau objek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi di mana biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Konsep cost objek merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut tidak hanya meliputi produk, jasa, dan departemen, tetapi juga kelompok produk, jasa, departemen, pelanggan, supplier, provider jasa telepon, dan lain-lain.

b.      Aktivitas, Sumber Daya, Objek Biaya, dan Cost Driver
Sumber daya merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan dalam pelaksanaan aktivitas. Gaji dan bahan merupakan contoh sumber daya yang digunakan untuk melakukan aktivitas. Elemen biaya merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas dan terkandung di dalam cost pool.
Driver sumber (resources driver) daya merupakan ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas.
Driver aktivitas (activity driver) adalah ukuran frekuensi dan intensitas permintaan terhadap suatu aktivitas terhadap objek biaya. Jadi ABC adalah suatu pendekatan penentuan biaya produksi yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.
Cost driver digunakan untuk menghitung biaya sumber dari setiap unit aktivitas. Kemudian setiap biaya sumber daya dibebankan ke produk atau jasa dengan mengalihkan biaya setiap aktivitas dengan kuantitas setiap aktivitas yang dikonsumsikan pada periode tertentu.

3.   Prosedur Alokasi Dua Tahap
Membebankan biaya sumber daya perusahaan, yang disebut biaya overhead pabrik ke cost-pool kemudian ke objek biaya berdasarkan bagaimana suatu objek biaya menggunakan sumber daya tersebut.

Tipe aktivitas produksi:
a.       Aktivitas sehubungan dengan unit.
Aktivitas yang tingkatnya berkaitan dengan jumlah unit yang diproduksi. Misalnya jam buruh langsung dan jam mesin yang proporsi terhadap jumlah produksi.

b.      Aktivitas sehubungan dengan Batch.
Aktivitas yang tingkatnya berkaitan dengan jumlah produk batch. Misalnya setup mesin.

c.       Aktivitas mempertahankan (sustaininng) produk.
Aktivitas yang dibentuk untuk mendukung produksi individual. Misalnya administrasi dan penagihan.

d.      Aktivitas mempertahankan (sustaining) fasilitas.
Aktivitas yang dibentuk untuk mendukung infrastruktur manajemen dan mendukung fasilitas. Misalnya pemeliharaan asuransi, dan pajak.

Kategori Aktivitas dan Aktivitas Cost Driver
Kategori Aktivitas
Aktivitas
Driver Aktivitas Cost
Mempertahankan fasilitas
Manajemen plant
Akuntasi dan personalia
Perawatan
Sewa dan penyusutan
Meter persegi ruangan
Jumlah pekerja
Mempertahankan produk
Disain produk
Administrasi part
Pengiriman produk
Jumlah produk
Jumlah part
Hubungan batch
Setup mesin
Inspeksi pertama
Order pembelian
Handel bahan
Skedul produksi
Jam setup
Jam inspeksi
Jumlah order
Jumlah perpindahan bahan
Jumlah run produksi
Hubungan unit
Inspeksi setiap item
Supervisi jam kerja
Penggunaan listrik
Oli untuk menjalankan mesin
Jumlah unit
Jumlah jam kerja
Jam mesin

Activity cost drivers : Unit pengukuran tingkat atau kuantitas dari aktivitas yang dibentuk.
Activity cost driver rate : Rasio biaya daya yang disediakan suatu aktivitas pada tingkat kapasitas yang disediakan sumber daya.

4.     Tahap-tahap dalam Perencanaan Sistem ABC
Tiga tahap dalam perancangan sistem ABC :
a.       Identifikasi biaya sumber dana dan aktivitas
b.      Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas
c.       Membebankan biaya aktivitas ke objek biaya.

Manfaat ABC
a.       Menyajikan biaya produk lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan pengukuran protabilitas produk lebih  akurat terhadap keputusan stratejik, tentang harga jual, lini produk pasar, dan pengeluaran modal.
b.      Pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh aktivitas, sehingga membantu manajemen meningkatkan nilai produk dan nilai proses.
c.       Memudahkan memberikan informasi tentang biaya relevan untuk pengambilan keputusan.

Kelemahan ABC
a.       Alokasi, beberapa biaya dialokasikan secara sembarangan karena sulitnya menemukan aktivitas biaya tersebut. Contoh pembersihan pabrik dan pengelolaan proses produksi.
b.      Mengabaikan biaya, biaya tertentu yang diabaikan dari analisis. Contoh iklan, riset, pengembangan, dan sebagainya.
c.       Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi, di samping memerlukan biaya yang mahal juga memerlukan waktu yang cukup lama.

5.    Activity Based Management (ABM)
ABM adalah proses manajemen yang digunakan menyediakan informasi oleh suatu dasar aktivitas atas dasar analisis biaya untuk mengembangkan keuntungan organisasi.
ABM mencakup pembuatan keputusan berikut.
a.       Modifikasi harga, bauran produk, dan bauran pelanggan.
b.      Meningkatkan hubungan dengan pemasok dan pelanggan.
c.       Meningkatkan rancangan produk dan jasa.
d.      Membuat aktivitas lebih efisiensi.
e.       Mengurangi kebutuhan untuk membentuk aktivitas yang tidak perlu dan yang tidak menciptakan nilai pelanggan.

Manfaat ABC dan ABM
Terutama bermanfaat jika operasi bersifat kompleks dengan jenis produk banyak dan proses pemanufakturan atau tahap-tahap dalam penyediaan jasa banyak/kompleks.
Pentingnya ABM
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang akurat dan relevan telah menyebabkan konsep Activity Base Management (ABM) atau manajemen berdasarkan aktivitas.
ABM adalah suatu sistem yang luas, pendekatan terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan keuntungan. ABM mengutamakan kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (ABC=Activity Base Costing) dan analisis proses penilaian.


You may also like

Social Icons